Puisi untuk alam
2
comments
Ku buka mataku....
Mataku menyeringai....
Tak siap menatap datangnya mentari
Namun, keberanianku menyergapi...
Menyapa embun yang kulihat di ujung bunga melati
Saat itu kurasakan hatiku berdiri di ufuk pagi
Di seberang jalan yang sepi
Ku lihat kabut tegar menyelimuti
Langit biru pun malu menampakkan diri
Yang ada hanya sapuan awan yang melewati
Ku julurkan inginku menyentuh dinginnya hati
Pagi yang sempurna....
Kemilauan warna.....
Cerah, mempesona walau sedikit gundah
Dan kurapatkan segenap angan cita-cita
Manalah tahu, esoklah bisa tersenyum dan bercanda
Sementara, pelan angin menyentuh tembok disana
Terdengar berdesir di telinga yang peka
Meski masihlah teramat temaram
Ku padukan hatiku tuk berdiri di ufuk pagi...
Mataku menyeringai....
Tak siap menatap datangnya mentari
Namun, keberanianku menyergapi...
Menyapa embun yang kulihat di ujung bunga melati
Saat itu kurasakan hatiku berdiri di ufuk pagi
Di seberang jalan yang sepi
Ku lihat kabut tegar menyelimuti
Langit biru pun malu menampakkan diri
Yang ada hanya sapuan awan yang melewati
Ku julurkan inginku menyentuh dinginnya hati
Pagi yang sempurna....
Kemilauan warna.....
Cerah, mempesona walau sedikit gundah
Dan kurapatkan segenap angan cita-cita
Manalah tahu, esoklah bisa tersenyum dan bercanda
Sementara, pelan angin menyentuh tembok disana
Terdengar berdesir di telinga yang peka
Meski masihlah teramat temaram
Ku padukan hatiku tuk berdiri di ufuk pagi...
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Puisi untuk alam
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://puisikupuitis.blogspot.com/2011/10/puisi-untuk-alam.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
2 comments:
Uwaaa, puisinya bagus-bagus :)
Aku Jatuh Cinta Lagi
aku jatuh cinta lagi
saat seorang bidadari menatapku
aku terdampar lagi
dalam jeratan cinta kasih
ketakutanku datang lagi
akan cinta yang hancur di musim lalu
aku terperangkap lagi
oleh cinta yang baru aku temui
cinta yang datang tanpa aku harapkan
cinta yang sering menyakitiku
aku ingin sekali jatuh cinta lagi
tapi apa daya ku
ketakutan itu selalu muncul dalam benaku
maafkan aku cinta yang datang
aku tak bisa alngsung menerimamu
aku harus seleksi kamu dulu
agar aku tida tercabik oleh duri dibelakangmu
bukan aku tak menghargaimu
tapi ini demi keselamatan hati dan cintaku
Surat-surat cinta padamu| Puisi Tentang Matahari Dan Gelombang| Puisi Untuk Ibu Tercinta| Puisi Cinta dan Cita Terdampar| PUISI RENUNGAN KISAH SEMUT DAN BATU| PUISI BERSERAKAN| PUISI MEMBACA BAHASA SUNYI| Puisi Cinta Untuk Negeriku Indonesia| Puisi iPhone 5 Punya Saya| 3 Puisi Cinta Rindu Sedih| Mengapa Hanya Kau Beri Luka! Bacalah,| Layu Setangkai Mawar Cidera| 3 Puisi Perpisahan Romantis| Privacy Policy for www.puisina.blogspot.com| Bagai gema-gema panjang yang berhimpun| Betapapun juga: ia itu abadi| Masa yang penuh gairah| SURAT - SURAT CINTA By; Isbedy Stiawan ZS| Nenek tua tersandung ke dalam kematian| Bagai kabut mengambang| Kabut-kabut hari menimpa senja.| aku mau hidup seribu tahun lagi!| aku ini binatang jalang| Bumi retak-retak berdebu| Hidup hanya punya dua tiga hari bercinta
Post a Comment